Analisis Marger & Akuisisi
Manajemen Keuangan
·
Analisis Merger P&G dan Gillette
·
Analisis Akuisisi PT Indofood Sukses Makmur
dan PT Indomacro Adi Prima
A.
Pengertian Merger dan
Akuisisi
Menurut M.E.
Hitt, Merger merupakan suatu strategi bisnis yang diterapkan dengan
menggabungkan antara dua atau lebih perusahaan yang setuju menyatukan kegiatan
operasionalnnya dengan basis yang relative seimbang karena mereka memiliki
sumber daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan
kompetitif yang lebih kuat.
Menurut (Sudana, 2011) akuisisi adalah
penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan akuisitor membeli sebagian
saham perusahaan yang diakuisisi, sehingga pengendalian manajemen perusahaaan
yang diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor, sementara kedua
perusahaan masing- masing tetap beroperasi sebagai suatu badan hukum yang
berdiri sendiri
B.
Motif Melakukan Merger dan Akuisisi
Pada
prinsipnya terdapat dua motif yang mendorong sebuah perusahaan melakukan merger
dan akuisisi yaitu motif ekonomi dan motif non-ekonomi. Motif ekonomi berkaitan
dengan esensi tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan atau
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Di sisi lain, motif non ekonomi adalah
motif yang bukan didasarkan pada esensi tujuan perusahaan tersebut, tetapi
didasarkan pada keinginan subyektif atau ambisi pribadi pemilik atau manajemen
perusahaan (Moin, 2003).
1)
Motif
ekonomi
2) Motif sinergi
Pengaruh
sinergi bisa timbul dari empat sumber (1) Penghematan operasi, yang dihasilkan
dari skala ekonomis dalam manajemen, pemasaran, produksi atau distribusi; (2)
Penghematan keuangan, yang meliputi biaya transaksi yang lebih rendah dan
evaluasi yang lebih baik oleh para analisis sekuritas; (3) Perbedaan efisiensi,
yang berarti bahwa manajemen salah satu perusahaan, lebih efisien dan aktiva
perusahaan yang lemah akan lebih produktif setelah merger dan (4) Peningkatan
penguasaaan pasar akibat berkurangnya persaingan (Brigham, 2001).
3)
Motif
diversifikasi
4) Motif non-ekonomi.
C.
Analisis Kasus Merger P&G dan Gillette
a)
Kasus
Procter and Gamble (P & G) adalah pemilik
dari banyak merek
konsumen yang paling dikenal di dunia termasuk Pampers, Crest, Lenor dan Duracell. Mengelola
seperti itu beragam
portofolio merek berarti terus mencari muncul tren konsumen dan baik mengembangkan
produk
secara organik atau melalui pembelian merek
atau penjualan baru merek
berkinerja buruk. Satu tren P & G yang terlihat di 2000
adalah pertumbuhan penjualan perlengkapan mandi pria dan produk
pencukur. Pada tahun 2005 P & G membuat tawaran untuk membeli Gillette,
pemimpin di pasar ini, sebagai cara untuk mengisi celah ini dalam
portofolio mereknya.
Pada tanggal 28 Januari 2005, Procter &
Gamble (P&G) menawar hampir $55 miliar untuk mendapatkan Gillette dalam friendly merger. Ketika kesepakatan itu
selesai pada 1 Oktober 2005, ini berpotensi membentuk perusahaan produk
konsumen terbesar yang pernah ada di dunia.
Menggabungkan Gillette dan P&G telah
menghasilkan beberapa pemenang. Ketika kesepakatan diumumkan, pemegang saham
Gillette melihat kenaikan nilai saham mereka lebih dari 17%. Salah satu
pemenang pemegang saham terbesar Gillette, Warren Buffett, memiliki sekitar 96
juta saham. Pemenang lainnya termasuk eksekutif senior Gillette, yang melihat
nilai saham dan opsi saham mereka meningkat, dan bank investasi yang membantu
menempatkan kesepakatan bersama. Perkiraan menunjukkan bahwa Goldman Sachs,
Merrill Lynch, dan UBS masing-masing menerima $30 juta dari transaksi.
Meskipun banyak yang memuji kesepakatan itu,
yang lain percaya bahwa P&G harus bekerja keras untuk membenarkan harga
yang dibayarkan untuk Gillette. Selain itu, seperti yang ditunjukkan dalam buku
Brigham Financial Management Theory and Practice Edisi ke-13, rekam jejak untuk
mengakuisisi perusahaan dalam transaksi besar tidak selalu baik. Saat ini
ditulis pada Juli 2009, saham P&G naik hanya 3% sejak selesainya merger.
Namun, S&P 500 turun 20%.
b)
Alasan P&G merger dengan Gillette
1) Segmen pelanggan utama Gillette adalah laki –
laki.
2) Gillette Co, adalah pemimpin pasar dalam
beberapa kategori produk termasuk pisau dan pisau cukur, perawatan mulut dan
baterai.
3) Gillette kuat berkembang di pasaran seperti
India dan Brazil dimana P&G selalu diungguli oleh Unilever.
4) P&G ahli dalam pemasaran kepada wanita.
5) P&G ahli di Pasar Cina.
c)
Analisis
Jika dilihat dari kasus yang telah di paparkan diatas,
dari awal berdirinya Gillette sampai sekarang telak di Merger oleh P&G,
merger yang telah dilakukan bisa dikatakan berhasil. Karna sebelum bergabung
denga P&G belum banyak orang yang tahu bahwa ada Gillette dan setelah
bergabung dengan P&G, Gillette bisa dikenal babanyak orang sebagai pisau
cukur.
Selain itu setelah merger antara P&G dan Gillette,
keuntungan antara P&G dan Gillete sangatlah besar hal itu bisa di lihat
dari saham kedua perusahaan tersebut yang makin naik. Dan masih ada alasan
kenapa merger P&G dan Gillete dikatakan berhasil, yaitu :
Mengapa transaksi
ini berhasil:
· Pemimpin P &
G, khususnya CEO dan COO, sangat terlihat selama proses
merger, meluangkan waktu untuk menjelaskan siapa mereka (sebagai individu), apa P & G berdiri, dan menjelaskan apa
merger akan
berarti bagi karyawan.
· Sejumlah besar,
lebih dari 100, integrasi tim dibentuk untuk menangani masalah
paling penting. Di mana mungkin tim-tim ini menggabungkan P & G
dan Orang Gillette
memberi mereka kesempatan untuk membangun hubungan antar batas-batas yang membantu berkembang kepercayaan dan rasa hormat.
· Peluang untuk
maju ke senior posisi eksekutif segera dibuka untuk orang-orang Gillette
sebagai terlihat tanda bahwa bakat mereka dihormati oleh P & G dan sebagai cara untuk meningkatkan
bakat keseluruhan
organisasi.
· Ada upaya yang
sangat sadar untuk menggabungkan yang terbaik dari
keduanya organisasi.
Misalnya, P & G punya proses pengambilan keputusan yang
sangat baik berdasarkan
permintaan dan konsensus. Itu bisnis baru dipelajari dari Gillette kemampuan untuk membuat keputusan
dengan cepat membuat keputusan
yang lebih baik, lebih efektif proses pembuatan yang diadopsi di
bisnis baru.
· Mengingat sejarah
mereka memperoleh merek, P & G mampu menggunakan pengalaman orang-orang
mereka yang pernah melalui akuisisi mengalami orang-orang
Gillette sekitar untuk melewati untuk membuat
pengalaman ini sepelan mungkin.
· Jaringan lain
didirikan untuk biarkan orang Gillette berpartisipasi P & G berdasarkan konsensus
kerja. Pelajaran yang dipetik
· Hormati warisan
dari kedua entitas dan menciptakan cara kerja yang membangun apa setiap bagian yang terintegrasi bisnis bagus.
· Gunakan pemimpin
senior untuk membuat akuisisi bisnis merasa diterima dan nyaman
dalam organisasi mereka bergabung.
· Buat orang
bekerja sama sebagai secepat mungkin sehingga mereka bisa mulai membangun hubungan pribadi dan menghapus batasan.
· Gunakan
organisasi dan individu Pengalaman masa lalu orang untuk
dibuat proses integrasi menjadi mudah mungkin
D.
Analisis Kasus Akuisisi
PT Indofood Sukses Makmur terhadap PT Indomarco Adi Prima
a)
Kasus
PT.Indofood Sukses
Makmur didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 pada
awalnya dengan nama PT.Panganjaya Intikusuma, berdasarkan akta pendirian
No.228, yang kemudian diubah dengan
akta No.249, dan akta No.171.
tanggal 15 november 1994. Tujuan
utama didirikannya PT.Indofood Sukses Makmur adalah memproduksi makanan olahan
(khususnya Mie Instant), Pengolahan
gandum menjadi tepung terigu, industri makanan olahan terpadu, distribusi,
perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit.
Perusahaan-perusahaan
yang termasuk dalam group Indofood adalah:
1.
PT.Gizindo Primanusantara yang bergerak dibidang industri makanan bayi,
2.
PT.Ciptakemas Abadi bergerak
dibidang usaha industri
kemasan fleksibel dan Stryofoam,
3.
PT.Intranusa Citra bergerak
dibidang usaha perdagangan umum,
4.
PT.Prima Inti Pangan Lestari bergerak dibidang usaha
perdagangan
umum,
5.
PT.Myojo Prima Lestari bergerak dibidang usaha perdagangan umum,
6.
PT.Tristara Makmur bergerak dibidang usaha perdagangan umum,
7.
Purply Holding B.V. bergerak dibidang manajemen, administrasi, keuangan,
dan investasi,
8.
PT.Bogasari Sentra Flour Mill bergerak dibidang usaha industri pengolahan gandum,
9.
PT.Inti Abadi Kemasindo bergerak dibidang industri
kemasan,
10.
PT.Indobahtera Era Sejahtera bergerak dibidang usaha jasa angkutan laut,
11.
PT.Salim Ivomas bergerak
dibidang perkebunan dan pengolahan
kelapa sawit,
12.
PT.Indoagri Inti Plantation bergerak dibidang usaha investasi saham dan
pemberian jasa khususnya jasa manajemen dibidang perkebunan,
13.
PT.Gunung Mas Raya bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit,
14.
PT.Indriplant bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit,
15.
PT.Cibaliung Tunggal Palntation,
16.
PT.Serikat Putra bergerak dibidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit,
17.
PT.Intisari Flour Mills bergerak dibidang
pengolahan gandum,
18.
PT.Indomarco Adi Prima bergerak dibidang usaha
distribusi produk-produk konsumen, dengan cakupan jaringan distribusi meliputi
seluruh wilayah Indonesia,
19.
PT.Sawitra oil Grains bergerak dibidang usaha perdagangan produk minyk
nabati, terutama kelapa sawit,
20.
PT.Bitung Manado oil Ltd, bergerak dibidang perdagangan produk minyak
kelapa sawit, baik yang masih mentah dan bungkil kelapa,
21.
PT.Intiboga sejahtera bergerak dibidang industri pengolahan minyak goreng
nabati, margarin, shortening dengan bahan dasar
CPO,
22. PT.Agra Giri Perkasa
bergerak dibidang usaha produksi minyak
kelapa mentah,
23. PT.Indosentra Pelangi
bergerak dibidang usaha industri makana olahan yang menghasilkan produk-produk
penyedap makanan terutama kecap dan sambal,
24.
PT.Putri Daya Usahatama bergerak dibidang usaha umum,
25.
PT.Indofood Fritolay Makmur
bergerak dibidang usaha
makanan ringan,
26. PT.Artanugraha mandiri
bergerak dibidang usaha industri kopi bubuk,
27.
Indofood International Finance Ltd bergerak dibidang manajemen,
administrasi, keuangan, dan investasi,
28. PT.Mileva Makmur Mandiri
bergerak dibidang usaha pengolahan susu,
29. Bogasari International Pte
bergerak dibidang industri pengolahan/campuran
terigu,
30.
Willy East Holding
bergerak dibidang manajemen, administrasi, keuangan, dan investasi,
31.
PT.Manggala
Batama Perdana bergerak dibidang usaha perdagangan berjangka.
Kepemilikan
saham Indofood pada masing-masing perusahaan rata-rata 80%, sehingga
PT.Indofood Sukses Makmur,
menjadi induk perusahaan (holding company), dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Strategi usaha
PT.Indofood Sukses Makmur
mengacu pada prinsip
3A yaitu, acceptability, affordability, dan availability.
Dengan prinsip acceptability berusaha
menawarkan produk-produk yang merespon kebutuhan konsumen, prinsip affordability menciptakan produk yang
ditujukan untuk segmen-segmen tertentu,dengan harga yang dapat terjangkau
sesuai dengan segmen yang dituju, dan prinsip availability menjadikan produk-produk PT.Indofood Sukses
Makmur, mudah untuk diperoleh
konsumen melalui jaringan
distribusi yang ekstensif.
Sebagian besar
produk PT.Indofood Sukses Makmur didistribusikan keseluruh Indonesia melalui
PT.Indomarco Adi Prima, PT.Tristama Makmur, PT.Putri Daya Usaha Utama,
PT.Cemaco Mandiri Coorporation, dan PT.Cereko Reksa Cooporation, selebihnya
didistribusikan melalui lebih dari 50 distributor dan subdistributor independent, untuk selanjutnya
didistribusikan ke 160.000 pedagang eceran diseluruh
Diantara para
distributor produk PT.Indofood Sukses Makmur, PT.Indomarco Adi Prima lah yang
jaringan distribusinya paling luas hampir mencakup seluruh wilayah Indonesia.
Pada awal mula berdiri PT.Indomarco Adi Prima bernama
PT.Pebapan, yang dimiliki
oleh kwiek kian gie yang bergerak dibidang distribusi
farmasi.kemudian berubah nama dan menjadi distributor makanan olahan.
PT.Indomarco
Adi Prima mendistribusikan sekitar 50% produk mie instant yang
diproduksi oleh PT.Indofood Sukses Makmur. PT.Indomarco Adi Prima memiliki hak
distribusi tunggal untuk mie instant merek
Indomie. PT.Indomarco Adi Prima,
mendistibusikan produk PT.Indofood Sukses Makmur ke lebih 72.000 konsumen, termasuk ke pedagang
grosir, pengecer, pasar swalayan dan toko kelontong, setiap staf penjualan
PT.Indomarco Adi Prima, bertanggung jawab untuk wilayah tertentu dan memproses
order untuk setiap harinya, sehingga produk dapat dikirim dalam waktu 24 jam.
Pemegang saham
dari PT.Indomarco Adi Prima, sebelum diakuisisi oleh PT.Indofood Sukses
Makmur adalah PT.Indomarco Perdana yang memiliki saham senilai Rp.8.425.000.000;(delapan miliyar
empat ratus dua puluh lima juta rupiah) dan PT.Indomarco Prismatama
memiliki saham senilai Rp. 84.000.000;(delapan puluh empat juta rupiah),
dengan total saham Rp. 8.509.000.000;(delapan miliyar lima ratus sembilan juta rupiah).
Setelah
diakuisisi oleh PT.Indofood Sukses Makmur, maka PT.Indomarco Adi Prima yang
bergerak dibidang usaha distribusi makanan olahan menjadi bagian dari group
Indofood. Sampai saat ini sebagai pemegang saham terbesar pada PT.Indomarco Adi
Prima adalah PT.Indofood Sukses Makmur, dengan kepemilikan saham sebanyak
36.560 (tiga puluh enam ribu lima ratus enam puluh) atau dengan nilai nominal senilai Rp. 36.560.000.000; (tiga puluh
enam miliyar lima ratus enam puluh juta rupiah), kemudian sebanyak 8.509
(delapan ribu lima ratus sembilan) lembar saham atau senilai dengan Rp.
8.509.000.000; (delapan miliyar lima ratus sembilan juta rupiah) dimiliki oleh
PT.Bina Makna Indopratama.
Semenjak
dilakukannya akuisisi yang dilakukan oleh PT.Indofood Sukses Makmur pada tahun
2000 terhadap PT.Indomarco Adi Prima, sampai hari ini PT.Indofood Sukses Makmur
merupakan pemegang kendali atas PT.Indomarco Adi Prima. Kegiatan usaha yang dilakukan
oleh PT.Indomarco Adi Prima merupakan bagian dari kegiatan usaha
dari PT.Indofood Sukses
Makmur. Laporan keuangan
PT.Indomarco Adi Prima, dikonsolidasikan dalam laporan keuangan PT.Indofood
Sukses Makmur.
b) Akibat akuisisi bagi pelaku usaha Lain
Beberapa pelaku usaha yang
merupakan pesaing dari PT.Indofood Sukses Makmur, pada industri makanan olahan
khususnya untuk mie instant antara
lain PT.ABC Presiden Enterprise, PT.Sentrafood Intranusa, PT.JakaranaTama, dan
PT.Sayap Mas Utama. Untuk makanan
olahan yang berupa
mie instant PT.Sayap Mas
Utama, dengan produk mie sedaap nya
merupakan pesaing utama bagi PT.Indofood Sukses Makmur. Beberapa waktu yang
lalu para pelaku usaha tersebut merupakan pesaing potensial bagi PT.Indofood
Sukses Makmur, pada industri makanan olahan,
khususnya pada pasar
mie instant, saat ini pelaku usaha tersebut merupakan pesaing faktual
bagi PT.Indofood Sukses
Makmur.
Sebagai produsen
mie instant, Indofood nyaris melenggang sendirian tanpa pesaing. Kemunculan berbagai
merek lain, tak mampu menggoyahkan kedudukan Indofood sebagai produsen terbesar. Produk-produk
lain hanya memperebutkan 25 % pasar yang disisakan Indofood.
Pada tabel
dibawah ini dapat dilihat kapasitas produksi PT.Indofood Sukses Makmur, pada tahun 2002 khususnya
untuk produk mie instant, dibandingkan
dengan beberapa pelaku usaha lain
Kapasitas
Produksi Mie instant Indonesia Tahun 2002
No
|
Produsen
|
Kapasitas Produksi
|
1
|
PT. ISM
|
9.800.000.000
|
2
|
PT. ABC Presiden
Enterprise
|
690.000.000
|
3
|
PT. Sentrafood
Intranusa
|
600.000.000
|
4
|
PT. Jakarana
Tama
|
540.000.000
|
Dibandingkan dengan pelaku
usaha lain di industri makanan olahan, PT.Indofood Sukses Makmur mempunyai
jalur yang lebih efektif untuk mendistribusikan produknya kepasar dengan
PT.Indomarco Adi Prima sebagai distributor utama yang memiliki jaringan hampir
diseluruh wilayah Indonesia.
Akuisisi vertikal yang
dilakukan oleh PT.Indofood Sukses Makmur terhadap PT.Indomarco Adi Prima,
memang membuat pelaku usaha yang lain tidak
dapat mendistribusikan produknya melalui PT.Indomarco Adi Prima, karena semenjak diakusisi oleh PT.Indofood Sukses Makmur, PT.Indomarco Adi Prima, tidak boleh melakukan kegiatan
usaha yang dapat
merugikan dan/atau menyaingi kegiatan usaha PT.Indofood
Sukses Makmur, tetapi dengan akuisisi yang dilakukan PT.Indofood Sukses Makmur,
terhadap PT.Indomarco Adi Prima, tidak menyebabkan hambatan masuk kepasar
bagi pelaku usaha yang lain (entry
barrier), hal ini dapat dilihat dari masih adanya produk makanan olahan
khususnya mie instant, yang
diproduksi oleh pelaku usaha lain, yang bisa kita jumpai dipasar antara lain
produk dari PT.ABC Presiden Enterprise, PT.Sentrafood
Intranusa,PT.JakaranaTama, dan PT.Sayap Mas
Utama.
Tidak terjadinya hambatan masuk kedalam
pasar (entry barrier) bagi pelaku
usaha lain yang merupakan pesaing bagi PT.Indofood Sukses Makmur, karena
masing-masing perusahaan diatas telah memiliki distributornya sendiri-sendiri,
dan kalaupun tidak memiliki distributornya sendiri, para pelaku usaha dapat
mendistribusikan produknya melalui distributor
independent.
c) Akibat Akuisisi bagi Konsumen
Berikut ini perbandingan
harga, mie instant yang diproduksi
PT.Indofood Sukses Makmur, dimana
PT. Indofood Sukses
Makmur, memiliki posisi
dominan diantara pelaku usaha yang lainnya, dengan harga produk mie instant dari produsen yang lain
Harga Mie Instant Tahun 2003
No
|
Merek
|
Produsen
|
Harga
|
1
|
Indomie
|
PT.Indofood Sukses Makmur
|
Rp.850;
|
2
|
Sarimie
|
PT.Indofood Sukses Makmur
|
Rp.675;
|
3
|
Supermie
|
PT.Sentra Food
|
Rp.675;
|
4
|
Salami mie
|
PT.Sentra Food
|
Rp.725
|
5
|
Mie Sehat
|
PT.ABC Presiden
|
Rp.650;
|
6
|
Mie Presiden
|
PT.ABC Presiden
|
Rp.550
|
7
|
Mie Gaga
|
PT.Jakarana Tama
|
Rp.850;
|
8
|
Mie Sedaap
|
PT.Sayap Mas Utama
|
Rp.625;
|
Jika dilihat dari tabel
harga diatas, harga mie instant yang
di produksi oleh PT.Indofood Sukses Makmur, memang lebih mahal jika
dibandingkan, dengan mie instant yang
di produksi oleh pelaku usaha yang lainnya.
Hambatan yang terjadi bagi
pelaku usaha lainnya untuk mendistribusikan produknya melalui PT.Indomarco Adi
Prima, semenjak perusahaan tersebut diakuisisi
oleh PT.Indofood Sukses
Makmur, tidak menghalangi pelaku usaha lain untuk menjual produknya ke dalam
pasar. Dengan demikian konsumen dapat mencari subtitusi dari produk PT.Indofood
Sukses Makmur, jika harga produk dari perusahaan tersebut dirasakan lebih
mahal, dibandingkan harga dari produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha yang lainnya.
d)
Analisis
jika dilihat dari paparan kasus serta akibat akuisisi di
atas dapat dipastikan bahwa Akuisisi antara PT indofood sukses makmur dengan PT
indomarco Adi Prima sangatlah sukses. Apa lagi jika dilihat dari segi pemasaran
Mie Instan karna hingga sekarang belum ada yang dapat menyaingi produk mie
instan Indofood produk dari PT Indofood sukses Makmur.
Komentar
Posting Komentar