CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS (KASUS ZARA DI AMERIKA)


Definisi etika bisnis menurut para ahli:

A. Bertens (2000) mengatakan bahwa etika bisnis dalam bahasa Inggris disebut business ethics. Dalam bahasa Belanda dipakai nama bedrijfsethick (etika perusahaan) dan dalam bahasa Jerman Unternehmensethik (etika usaha). Cukup dekat dengan itu dalam bahasa Inggris kadang-kadang dipakai corporate ethics (etika korporasi). Narasi lain adalah “etika ekonomis” atau”etika ekonomi” (jarang dalam bahasa Inggris economic ethics; lebih banyak dalam bahasa Jerman Wirtschaftsethik). Ditemukan juga nama management ethics atau managerial ethics (etika manajemen) atau organization ethics (etika organisasi).
B. Yosephus (2010) mengatakan bahwa Etika Bisnis secara hakiki merupakan Applied Ethics (etika terapan). Di sini, etika bisnis merupakan wilayah penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang ekonomi, khususnya bisnis. Jadi, secara hakiki sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis yang berkegiatan ekonomi.
C. Velasquez (2005) mengatakan bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf:
  1. Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambilkeputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
  2. Prinsip Kejujuran; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkansecara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidakdidasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjiandan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu danharga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
  3. Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuaidengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapatdipertanggung jawabkan.
  4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnisdijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
  5. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaganama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
    Pembahasan :
    Retailer busana Zara tengah dituntut 5 juta dolar AS oleh Pengadilan Distrik Kalifornia, Amerika Serikat (AS), atas tuduhan ‘menipu’ jutaan konsumen di AS. Retail raksasa Spanyol itu disinyalir telah menipu konsumen AS melalui trik mengganti harga agar orang-orang membayar jauh lebih besar dari jumlah harga yang sebenarnya.
    Dilansir laman esquire.com, Rabu (24/8), praktik penipuan ini disebut telah terjadi di seluruh kawasan Amerika untuk memperkaya brand high-street favorit Kim Kardashian hingga Kate Middleton itu. Menurut gugatan ini, perusahaan Zara Amerika membuat harga pakaian dalam mata uang Euro yang akhirnya membingungkan para konsumen. Harga produk dalam euro itu pun kemudian dijual jauh lebih tinggi dalam dolar AS. Praktik penjualan yang cerdik ini kemudian dikenal dengan istilah bait and switch dalam industri mode.
    Penipuan kedua yang dilakukan Zara menurut gugatan tersebut adalah praktik menutupi harga asli, yaitu harga Euro yang tercetak ditutupi label stiker dolar. Gugatan ini juga mengklaim jika jumlah dolar itu pun sengaja dibuat lebih tinggi dibanding nominal Euro yang telah dikonversi. Dengan kata lain, Zara diduga menggunakan taktik penerapan mata uang asing lalu membuat pembeli seolah-olah membayar lebih murah, padahal sebenarnya justru lebih mahal. Retailer ini diduga mencoba meyakinkan konsumen bahwa perbedaan antara tag harga euro dan dolar AS adalah hasil konversi yang sesuai, walau sebenarnya keliru.
    Gugatan tersebut berawal dari tuntutan yang diajukan pria bernama Devin Rose. Awalnya, Devin membeli tiga baju Zara di Sherman Oaks, Kalifornia pada Mei 2016. Baju itu diberi harga 9,95 euro. Tapi Devin diharuskan membayar 17,90 dolar AS. Menurut kurs yang berlaku pada saat itu, Devin seharusnya hanya dikenakan harga sebesar 11,26 dolar AS. Pria itu pun langsung menanyakan hal ini pada kasir dan kemudian diberi penjelasan bahwa harga yang berbeda itu terjadi karena adanya nilai tukar euro dan dolar pada saat baju dipasarkan. Sedangkan di lain waktu, seorang pembeli lainnya juga menanyakan hal yang sama dan diberi penjelasan yang sama pula oleh pihak Zara. “Rata-rata, konsumen diminta membayar dari US$ 5 sampai dengan US$ 50 lebih dari harga euro yang ada ditag. Pengalaman berbelanja yang sudah dialami Devin Rose itu mengakibatkan tergugat Zara memperkaya diri dengan cara yang tidak adil,” tambah catatan gugatan. Devin lalu meminta Zara supaya lebih bekerjasama dengan masyarakat. Ia pun ingin perusahaan busana itu mau untuk lebih transparan, bertanggung jawab dan juga menghentikan praktik penipuan pelanggan yang sudah memakan banyak korban.
    Kesimpulan:
    Pada kasus ini Zara Amerika melanggar salah satu prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf yaitu prinsip kejujuran, dimana seharusnya Zara USA Inc mencantumkan harga yang sesuai dengan hasil konversian dari mata uang euro ke dollar US.
    Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Marger & Akuisisi

SEJARAH REVOLUSI INDUSTRI DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Noun Clause